Pendidikan Kewarganegaraan ( Tugas 2 )
WAWASAN NUSANTARA
Paham
Kekuasaan
Paham-paham kekuasaana. Paham
Marchiavelli (Abad XVII)Dalam bukunya yang berjudul “The Prince” Marchivelli
memberikan pesan tentang cara membentuk kekuatan politik yang besar agar sebuah
Negara dapat berdiri dengan kokoh.Menurut Marchivelli , sebuah Negara akan
bertahan apabila menerapkan dalil-dalil berikut :
Segala cara dihalalkan dalam
merebut dan mempertahankan kekuasaan,
Untuk menjaga kekuasan Rezim,
politik adu domba (“devide at impera”) adalah sah
Dalam dunia politik yang kuat
pasti dapat bertahan dan menang
Teori Geopolitik (ilmu
bumi politik)
Indonesia menganut paham negara kepulauan berdasar
ARCHIPELAGO CONCEPT yaitu laut sebagai penghubung daratan sehingga wilayah
negara menjadi satu kesatuan yang utuh sebagai Tanah Air dan ini disebut negara
kepulauan.
Geopolitik adalah ilmu
yang mempelajari gejala-gejala politik dari aspek geografi. Teori ini banyak
dikemukakan oleh para sarjana seperti :
Federich Ratzel
Federich Ratzel
Pertumbuhan negara dapat dianalogikan (disamakan/mirip)
dengan pertumbuhan organisme (mahluk hidup) yang memerlukan ruang hidup,
melalui proses lahir, tumbuh, berkembang, mempertahankan hidup tetapi dapat
juga menyusut dan mati.
Negara identik dengan suatu ruang yang ditempati oleh
kelompok politik dalam arti kekuatan. Makin luas potensi ruang makin
memungkinkan kelompok politik itu tumbuh (teori ruang).
Suatu bangsa dalam mempertahankan kelangsungan
hidupnya tidak terlepas dari hukum alam. Hanya bangsa yang unggul yang dapat
bertahan hidup terus dan langgeng.
Semakin tinggi budaya bangsa semakin besar kebutuhan
atau dukungan sumber daya alam. Apabila tidak terpenuhi maka bangsa tsb akan
mencari pemenuhan kebutuhan kekayaan alam diluar wilayahnya (ekspansi).
Apabila ruang hidup negara (wilayah) sudah tidak
mencukupi, maka dapat diperluas dengan mengubah batas negara baik secara damai
maupun dengan kekerasan/perang. Ajaran Ratzel menimbulkan dua aliran :
*menitik beratkan kekuatan darat
*menitik beratkan kekuatan laut
*menitik beratkan kekuatan laut
kaitan antara struktur politik/kekuatan politik dengan
geografi disatu pihak, dengan tuntutan perkembangan atau pertumbuhan negara
yang dianalogikan dengan organisme (kehidupan biologi) dilain pihak.
Pengertian Wawasan Nusantara
Pengertian Wawasan Nusantara dapat diartikan secara
etimologis
danterminologis.1. Secara EtimologisWawasan Nusantara
berasal dari kata wawasan dan nusantara.
Wawasanberasal dari kata wawas (bahasa Jawa) yang
berarti pandangan, tinjauanatau penglihatan indrawi. Selanjutnya
muncul kata mawas yang berartimemandang,
meninjau atau melihat.
Wawasan
artinya pandangan, tinjauan,penglihatan tanggap indrawi. Wawasan berarti pula
cara pandang dan caramelihat.2. Secara Termilogis.Wawasan Nusantara menurut
beberapa pendapat sebagai berikut:
a. Prof. Wan UsmanWawasan
Nusantara
adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenaidiri dan tanah
airnya sebagai negara kepulauan dengan semua aspekkehidupan
yang
beragam.
b. GBHN
Tahun 1998Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan
sikap
bangsa Indonesiamengenal diri dan lingkungannya dengan mengutamakan persatuan dankesatuan bangsa serta kesatuan wilayahnya dalam
penyelenggaraankehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.Selain itu, hakikat Wawasan Nusantara
adalah keutuhan bangsa dankesatuan wilayah nasional. Dengan kata lain, hakikat Wawasan Nusantaraadalah
persatuan bangsa dan kesatuan wilayah.
Bangsa Indonesia yang dariaspek sosial budaya adalah beragam serta dari
segi kewilayahan bercoraknusantara,
kita pandang merupakan satu
kesatuan
yang utuh. Dalam GBHNdisebutkan bahwa hakikat
Wawasan Nusantara diwujudkan denganmenyatakan
kepulauan
nusantara sebagai satu kesatuan
sosial budaya dankesatuan pertahanan dan keamanan.
Konsepsi wawasan nusantara terdiri dari tiga unsur
dasar, antara lain:
1. Wadah (contour)
Wadah kehidupan berbangsa dan bernegara meliputi
seluruh wilayah Indonesia yang memiliki kekayaan alam dan penduduk dengan aneka
ragam budaya. Bangsa Indonesia memiliki organisasi kenegaraan yang merupakan
wadah berbagai kegiatan kenegaraan dan wujud infrastruktur politik. Sementara
itu, wadah dalam kehidupan bermasyarakat adalah berbagai lembaga dalam wujud
infrastruktut politik.
2. Isi (content)
Isi adalah aspirasi bangsa yang berkembang di
masyarakat dan cita-cita serta tujuan nasional yang terdapat dalam pembukaan
UUD 1945. Untuk menciptakan hal tersebut, bangsa Indonesia harus mampu
menciptakan perastuan dan kesatuan bangsa dalam kebhinekaan. Isi menyangkut dua
hal yang esensial, yaitu:
a) Realisasi aspirasi bangsa sebagai kesepakatan bersama serta capaian cita-cita dan tujuan nasional.
b) Persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan yang meliputi semua spek kehidupan nasional.
a) Realisasi aspirasi bangsa sebagai kesepakatan bersama serta capaian cita-cita dan tujuan nasional.
b) Persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan yang meliputi semua spek kehidupan nasional.
3. Tata laku (conduct)
Tata laku merupakan hasil interaksi dari wadah dan
isi, yang terdiri dari tata laku bathiniah dan lahiriah. Tata laku bathiniah
mencerminkan jiwa, semangat, dan mentalitas yang baik ari bangsa Indonesia.
Sedangkan tata laku lahiriah tercermin dalam tindakan, perbuatan dan perilaku
bangsa Indonesia. Kedua hal tersebut akan mencerminkan identitas jati diri
bangsa dan kepribadian bangsa.
Asas Wawasan Nusantara.
Asas wawasan nusantara merupakan ketentuan-ketentuan atau kaidah-kaidah dasar yang
harus dipatuhi,ditaati,dipelihara dan diciptakan demi tetap taat dan setianya komponen
pembentuk bangsa Indonesia (suku bangsa atau golongan) terhadap kesepakatan bersama.
Asas wawasan nusantara terdiri dari :
1.
Kepentingan yang sama.
Ketika
menegakkan dan merebut kemerdekaan,kepentingan bersama bangsa Indonesia adalah
menghadapi penjajahan secara fisik dari bangsa lain.tujuan yang sama adalah
tercapainya kesejahteraan dan rasa aman yang lebih baik daripada sebelumnya.
2.
Keadilan.
Yang
berarti kesesuaian pembagian hasil dengan andil,jerih payah usaha dan kegiatan
baik orang perorangan,golongan,kelompok maupun daerah.
3.
Kejujuran.
Yang
berarti keberanian berpikir,berkata dan bertindak sesuai realita serta
ketentuan yang
benar biarpun realita atau ketentuan itu pahit an kurang enak didengarnya.
benar biarpun realita atau ketentuan itu pahit an kurang enak didengarnya.
4.
Solidaritas.
Yang
berarti diperlukannya rasa seti kawan,mau memberi dan berkorban bagi orang lain
tanpa meniggalkan ciri dan karakter budaya masing-masing.
5.
Kerja sama.
Berarti
adanya koordinasi,saling pengertian yang didasarka atas kesetaraan sehingga
kerja kelompok,baik kelompok yang kecil maupun kelompok yang lebih besar dapat
tercapai demi terciptanya sinergi yang lebih baik.
6.
Kesetiaan.
Kesetiaan
terhadap kesepakatan bersama ini sangatlah penting dan menjadi tonggak utama
terciptanya persatuan dan kesatuan dalam keBhinekaan.Jika kesetiaan terhadap
kesepakatan bersama ini goyah apalagi ambruk,dapat dipastikan bahwa persatuan
dan kesatuan dalam keBhinekaan bangsa Indonesia akan hancur berantakan.Ini
berarti hilangnya negara kesatuan Indonesia.
7.
Arah Pandang.
Dengan
latar belakang budaya,sejarah,kondisi,konstelasi geografi, dan perkembangan
lingkungan strategis,arah pandang wawasan nusantara meliputi :
lingkungan strategis,arah pandang wawasan nusantara meliputi :
A .Arah
pandang ke dalam, mengandung arti bahwa bangsa Indonesia harus peka
sertaberusaha untuk menahan dan mengatasi sedini mungkin hal-hal yang
meyebabkan terjadinya disintegrasi bangsa dan harus mengupayakan tetap
terbina dan terpeliharanya persatuan dan kesatuan dalam keBhinekaan.
B .Arah
pandang ke luar, mengandung arti bahwa dalam kehidupan,bangsaIndonesia harus
berusaha mengamankan kepentingan nasionalnya dalam semua aspek kehidupan,baik,
ekonomi , sosial budaya maupun pertahanan dan keamanan
demi tercapainya tujuan nasional sesuai dengan yang tertera pada Pembukaan
UUD 1945.
Tujuan Sosialisasi Wawasan
Nusantara
Tujuan Wawasan Nusantara adalah mewujudkan
NASIONALISME yang tinggi di segala aspek kehidupan rakyat Indonesia yang lebih
mengutamakan kepentingan nasional dari pada kepentingan individu, kelompok,
golongan, suku, atau daerah.
Daftar Pustaka :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar