Organisasi Tertutup dan Terbuka
Organisasi Sistem Tertutup dan
Sistem Terbuka
Dalam konsep organisasi dikenal
dengan istilah organisasi dengan sistem tertutup dan sistem terbuka. Kedua
sistem tersebut dipakai dan diterapkan berdasarkan pada kondisi yang
disesuaikan. Dalam artian ada organisasi yang menerapkan sistem tertutup dengan
alasannya masing-masing serta ada pula organisasi yang menerapkan sistem
terbuka dengan alasannya masing-masing.
Untuk memahami secara lebih dalam
perbedaan kedua sistem tersebut dapat kita lihat pada penjelasan di bawah ini.
a. Organisasi Sistem Tertutup
Organisasi
yang menganut konsep sistem tertutup adalah organisasi tersebut tidak memiliki
tingkat interaksi yang tinggi dengan lingkungan luar. Bahkan organisasi dengan
sistem seperti ini cenderung mengambil peran yang menjauh dari lingkungan luar.
Akibat yang diperoleh organisasi seperti ini cenderung lebih kaku, dan itu
terakumulasi dalam bentuk kebijakan yang dihasilkan. Dampak lebih
jauh akan terasa pada saat organisasi ini mengalami berbagai bentuk masalah,
seperti demonstrasi karyawan, pemogokan kerja, kecelakaan kerja dan sebagainya.
Pimpinan perusahaan dalam menyelesaikan masalah sangat terlihat kekakuannya,
sehingga keputusan yang dihasilkan tidak memiliki format win-win solution, namun malah bisa jadi bersifat win-lose
solution. Win-win solution artinya
baik pihak manajemen perusahaan dan para karyawan dianggap sama-sama saling
menguntungkan, namun pada kondisi keputusan bersifat win-lose
solution artinya
keputusan yang dihasilkan hanya menguntungkan pihak pimpinan saja tanpa
memperdulikan nasib para karyawan.
b.
Organisasi Sistem Terbuka
Organisasi dengan sistem terbuka adalah
organisasi yang memiliki tingkat interaksi tinggi dengan lingkungan luar. Dan
organisasi dengan sistem terbuka seperti ini cenderung interaktif dan dinamis
dalam menanggapi setiap bentuk perubahan yang terjadi. Konsep yang dianut oleh
sistem organisasi seperti ini cenderung mengedepankan kebersamaan dan memiliki
kepedulian tinggi pada lingkungan bisnis, baik lingkungan internal dan
eksternal.
Fremont E. Kast dan James E. Rosenzweig mengatakan, ,
"Organisasi adalah suatu sistem terbuka yang saling mempertukarkan (Exchange) informasi, energi, dan material dengan lingkungannya".
Lebih jauh Wahyudi menegaskan
bahwa "Sistem terbuka pada hakikatnya merupakan proses transformasi dari
masukan yang menghasilkan keluaran, transformasi merupakan proses pendayagunaan input
l yang berupa
sumber daya fisik, informasi, kebutuhan, pelanggan, teknologi dan manajemen. Sedangkan
keluaran dari organisasi merupa-s kan masukan dari lingkungannya."
Dalam
realitas sekarang ini suatu organisasi lebih cenderung menerapkan sistem
terbuka dengan alasan utama bahwa untuk mewujudkan visi dan misi dibutuhkan
konsep "high
adaptation pada perubahan lingkungan secara
berkesinambungan. Sebuah organisasi hanya akan bertahan jika mampu
mengapresiasi setiap keinginan konsumen dengan hasil produksi yang diciptakan.
Dan kegagalan berbagai organisasi bisnis dewasa ini karena kekakuannya dalam
memahami setiap perubahan tersebut.
Sumber : http://rizkaamandaputri.blogspot.com/2012/11/organisasi-tertutup-dan-terbuka.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar