Dalam kegiatan
pengembangan organisasi terdapat berbagai macam metode yang pada
dasarnya dikelompokan dalam 2 macam, yaitu metode pengembangan perilaku,
dan metode pengembangan keterampilan dan sikap.
1. Metode Pengembangan Perilaku
Metode
pengembangan perilaku atau Behavioral Development Methode merupakan
metode yang berusaha menyelidiki secara mendalam tentang proses perilaku
kelompok dan individu. Hal itu dapat dilakukan dengan mempergunakan
berbagai cara. Dengan kata lain, metode pengembangan perilaku dapat
dibedakan menjadi berberapa macam. Dalam buku ini hanya disebutkan 4
macam yaitu, jaringan manajerial, latihan kepekaan, pembentukan tim, dan
umpan balik survai.
Jaringan manajerial : Jaringan manajerial atau
kisi manajerial disebut juga latihan jaringan adalah suatu metode
pengembangan organisasi yang didasarkan jaringan material. Teori ini
dipelopori oleh Robert Blake dan Jane Mouton. Menurut mereka, gaya
kepemimpinan akan menjadi sangat efektif apabila perhatian pimpinan
terhadap produksi dan orang dalam keadaan seimbang. Dalam hal demikian
pimpinan menunjukkan perhatian tinggi baik terhadap produksi maupun
terhadap orang.
Latihan Kepekaan : merupakan latihan dalam kelompok.
Oleh karena itu metode ini dinamakan pula metode T-group. dalam metode
ini yang dimaksud dengan kepekaan adalah kepekaan terhadap diri sendiri
dan terhadap hubungan diri sendiri dengan orang lain. Metode ini
berlandaskan pada anggapan bahwa kesulitan untuk berprestasi disebabkan
oleh adanya persoalan emosional dari kelompok orang-orang yang harus
mencapi tujuan.
Pembentukan Tim : Merupakan salah satu metode
pengembangan organisasi dengan mengembangkan perilaku kelompok melalui
suatu teknik intervensi yang disebut pembentukan tim. Tujuan dari pada
pengembangan perilaku kelompok ialah untuk melakukan pekerjaan secara
efektif dengan membentuk tim.
Umpan Balik Survai : adalah suatu
metode yang berusaha mengumpulkan data-data dari para anggota
organisasi. Data itu meliputi data-data yang berhubungan dengan tingkah
laku, sikap, seta berbagai perasaan lain yang ada pada diri setiap
anggota organisasi.
2. Metode Pengembangan Keterampilan dan Sikap
Metode
ini merupakan suatu program latihan yang dilaksanakan secara
terus-menerus dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan
dan sikap para anggota organisasi. Oleh karena itu yang dimaksud dengan
latihan atau training adalah suatu proses pengembangan kecakapan,
pengetahuan, keterampilan, keahlian, dan sikap tingkah laku dari para
anggota organisasi. Program latihan dapat dilakukan dengan berbagai
cara, diantaranya ialah latihan di tempat kerja, latihan instruksi
kerja, latihan di luar tempat pekerjaan, dan latihan di tempat kerja
tiruan.
Latihan di tempat kerja : Latihan kerja di tempat kerja yang
sebenarnya. Latihan ini melatih anggota organisasi untuk menjalankan
pekerjaan-pekerjaan dengan lebih efisien. Keuntungan yang diperoleh
dalam latihan di tempat kerja ini antara lain, sangat ekonomis karena
para peserta tetap produktif selama mereka mengikuti dan menjalankan
latihan, selain itu prestasi anggota organisasi tidak akan berkurang
atau hilang, hal ini sangat berbeda apabila dibanding dengan latihan
yang diadakan diluar tempat kerja. Latihan yang di luar tempat kerja
akan mengakibatkan sebagian prestasi hilang apabila peserta latihan
kembali ke tempat kerjanya masing-masing.
Latihan instruksi kerja :
Terdiri dari 3 macam yaitu Job Instruction Training (latihan mengenai
proses pemberian instruksi-instruksi kerja. Para peserta latihan
mula-mula diperkenalkan dengan pekerjaan, dan kepada mereka diberikan
berbagai instruksi dan demonstrasi secara bertahap mengenai fungsi
pekerjaan.) Job Methode Training (Latihan yang berhubungan dengan
penyederhanaan kerja) Job Relation Training (Latihan yang berhubungan
dengan faktor manusian di dalam pekerjaannya setiap hari)
Latihan di
luar tempat kerja : merupakan latihan yang diadakan di luar tempat
kerja. Salah satu keuntungan dari latihan ini adalah adanya motivasi
dari para peserta latihan untuk lebih memahami materi/bahan pelajaran
mengingat mereka tidak dibebani dengan pekerjaan selama mereka mengikuti
latihan.
Latihan di tempat kerja tiruan : adalah latihan yang
diberikan pada tempat kerja tiruan. Latihan ini umumnya diberikan kepada
mereka yang bekerja di tempat-tempat kerja yang membawa risiko cukup
besar. Dengan latihan ini diharapkan para peserta lebih banyak menguasai
tentang teknik-teknik kerja yang baik.
Sumber : http://prismamika.blogspot.com/2012/04/135-metode-pengembangan-organisasi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar